AKTUALISASISISTEM PERTAHANAN RAKYAT SEMESTA (SISHANTA) DAN DINAMIKA POTENSI ANCAMAN Yudi Rusfiana Institut Pemerintahan Dalam Negeri-Kementrian Dalam Negeri, Indonesia E-mail: rusfianayoudhy@ Sishanta dapat diaktualisasikan dalam menghadapi segenap dinamika potensi – Berikut ini adalah jawaban dari soal SBO TV yang berbunyi “Jelaskan upaya apa sajakah yang dilakukan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan RI!“. Kalimat tersebut merupakan salah satu soal untuk siswa-siswi SD kelas 6 dalam program Guruku SBO TV hari Kamis, 13 Agustus 2020. Pada materi kali ini, para siswa SD kelas 6 akan diajak belajar bersama Ibu guru Dwi Wahyuni dengan materi Upaya Mempertahankan Kemerdekaan yang tayang di SBO TV pada pukul – WIB. Ada beberapa soal yang diberikan dalam materi kali ini, salah satunya berbunyi “Jelaskan upaya apa sajakah yang dilakukan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan RI!”. Soal dan Jawaban SBO TV 13 Agustus 2020 SD Kelas 6PertanyaanJawaban Soal dan Jawaban SBO TV 13 Agustus 2020 SD Kelas 6 Pertanyaan 1. Jelaskan upaya apa sajakah yang dilakukan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan RI! 2. Tuliskan hasil perjanjian Linggarjati, perjanjian Renville, perjanjian Roem Royen dan KMB 3. Mengapa persatuan dan kesatuan sangat penting? 4. Kapan kedaulatan RI diakui oleh Belanda? ————————————— Jawaban 1. Upaya yang dilakukan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan ada 2 cara yaitu melalui pertempuran dan diplomasi. Melalui pertempuran seperti pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Bandung Lautan Api, dan perang Ambarawa. Melalui diplomasi dengan melakukan beberapa perundingan seperti perjanjian Linggarjati, perjanjian Renville, perjanjian Roem Royen dan KMB. 2. Hasil perjanjian Linggarjati Belanda mengakui wilayah Indonesia secara de facto meliputi Jawa, Sumatra, MaduraBelanda harus meninggalkan wilayah Indonesia paling lambat 1 Januari 1949Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara RISDalam RIS, Indonesia harus tergabung dalam persemakmuran Hasil perjanjian Renville Belanda mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatra, dan sebagian wilayah RIDisetujui garis yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan BelandaTNI harus ditarik mundur dari daerah kantong wilayah pendudukan Belanda di Jawa Barat dan Jawa Timur Hasil perjanjian Roem-Royen Angkatan Bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya. Pemerintah Indonesia akan menghadiri KMBPemerintah RI dikembalikan ke JogyakartaAngkata Bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan tawanan perang Hasil perjanjian KMB Belanda mengakui RISIrian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatanDibentuk Uni Indonesia BelandaRIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak konsesi serta izin usaha untuk perusahaan BelandaPengambilalihan utang Hindia Belanda ke RIS 3. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan agar kita menjadi bangsa yang kuat dan tidak mudah untuk dijajah kembali. Serta agar kita bisa mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang sudah diraih dengan susah payah. 4. Belanda mengakui kedaulatan RI pada tanggal 27 Desember 1949, yaitu ketika soevereiniteitsoverdracht penyerahan kedaulatan ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam. —————————————– Itulah jawaban dari soal SBO TV yang berbunyi “Jelaskan upaya apa sajakah yang dilakukan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan RI!”, semoga bermanfaat. commandin front of the santri. Jihad Resolution is a manifesto. of the nationalism of Indonesian clerics and clerics in. upholding the bui lding of Indonesian independence that th e. nation's Freepik/kjpargeter Penyebab kegagalan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah - Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan ini sudah ada sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu. Kekayaan alam inilah yang akhirnya membuat Indonesia dilirik oleh negara-negara lain. Termasuk salah satunya adalah bangsa Eropa. Baca Juga Mengenal Sosok Raden Ajeng Kartini, Salah Satu Pahlawan Perempuan pada Masa Penjajahan Belanda Kedatangan bangsa Eropa memang awalnya disambut baik oleh rakyat Indonesia. Sayangnya hal itu justru dimanfaatkan untuk menjajah Indonesia. Di masa penjajahan itu rakyat Indonesia ditindas dan dijadikan pekerja kasar demi keuntungan para penjajah. Hal ini tentunya mengundang semangat juang rakyat Indonesia untuk bebas dari penjajahan negara lain. Namun, ternyata perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah sering mendapatkan kegagalan. Kira-kira apa yang jadi penyebab kegagalan perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah? Simak penjelasannya di sini, ya! Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan PerjuanganBangsa Indonesia Melawan Penjajah Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Tujuan mereka mencari rempah-rempah. Selain itu mereka juga menyebarkan agama Kristen. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia sangat identik dengan keberagamannya dalam berbagai aspek, seperti kuliner, budaya, bahasa, dan lain sebagainya. Di antara banyaknya perbedaan-perbedaan itu, harus ada persatuan yang dapat menjaga keutuhan bangsa agar tidak terpecah-belah. Persatuan sendiri merupakan nilai penting yang masih sangat relevan di kehidupan sekarang seperti yang tertera pada sila ke-3 Pancasila. Persatuan ini juga terlihat pada masa penjajahan, dimana Indonesia tidak tinggal apa bentuk perjuangan yang dilakukan warga Indonesia di masa penjajahan dan bagaimana peran persatuan secara nasional dalam perjuangan itu?Menurut Syarbaini 2010, persatuan adalah berbagai macam motif beragam yang bergabung menjadi satu kesatuan yang harmonis. Indonesia terdiri dari beragam budaya namun hal tersebut bukan menjadi hal yang memecahkan bangsa, melainkan menjadi hal yang mendukung persatuan dan kesatuan serta rasa nasionalisme rakyat. Sejak awal masa penjajahan, Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meraih kemerdekaan secara kedaerahan namun perjuangan itu masih belum membuahkan hasil. Ketika Indonesia melakukan usaha secara nasional maka terdapat hasil walaupun tidak instan. Perlawanan Indonesia terhadap Jepang mulai dilakukan secara nasional perasaan senasib antar negara jajahan sehingga ingin bebas dan merdeka dan terlahirnya kelompok pemuda terpelajar di Indonesia yang sadar akan kondisi Indonesia yang sedang dijajah dimana keinginan tersebut mendorong lahirnya gerakan dan organisasi pemuda untuk mencapai kemerdekaan dunia ke-2 membantu menyadarkan rakyat dari negara yang dijajah akan kesempatan untuk melawan penjajah selagi mereka lelah berperang. Rasa ingin merdeka tersebut juga mendukung rasa nasionalisme, membangkitkan semangat dan memberikan inspirasi bagi warga Indonesia untuk bersatu melawan penjajah. Perjuangan warga Indonesia pada masa penjajahan Jepang terbagi menjadi perjuangan kooperatif dan non-kooperatif. Perlawanan non-kooperatif yaitu perlawanan mendesak dimana tokoh-tokoh tidak ingin bekerja sama dengan pihak penjajah, sedangkan perlawanan kooperatif yaitu perlawanan dimana tokoh tersebut bersedia untuk bekerja sama dengan pemerintahan pihak satu tokoh pahlawan yang berjuang untuk meraih kemerdekaan Indonesia adalah Ahmad Subarjo. Pada masa penjajahan Belanda, Ahmad Subarjo melakukan perlawanan secara non-kooperatif dimana ia dan mahasiswa Indonesia lainnya bersatu dan membentuk suatu organisasi di Belanda yang mereka beri nama Perhimpunan Indonesia Indische Vereeniging. Organisasi Perhimpunan Indonesia merupakan suatu perkumpulan yang revolusioner dimana anggotanya berani mengungkapkan pendapat dan ide mereka mengenai perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam bentuk jurnal yang dipublikasikan pada tahun 1916 berjudul "Indische Vereeniging, Hindia Poetra". Namun, pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, Ahmad Subarjo memutuskan untuk melakukan perlawanan secara kooperatif. Subarjo mengubah strategi perlawanannya karena ia sadar akan pentingnya menahan diri dan berpikir dua kali sebelum bertindak atau berkata-kata. Pada masa itu, Ahmad Subarjo bekerja di Biro Research milik Jepang. Saat ia mendapat tugas dari pihak Jepang, ia melihat kondisi warga Indonesia yang sangat menyedihkan akibat penindasan dari pihak Jepang. Subarjo melaporkan perlakuan tersebut kepada Laksamana Maeda dan dari itu penderitaan warga Indonesia dibawah tangan Jepang semakin secara kooperatif dapat mengurangi korban akibat perlawanan secara fisik dan warga Indonesia juga dapat membujuk Jepang untuk memberikan sedikit kebebasan bagi mereka. Seperti yang terjadi pada tahun 1943 dimana warga Indonesia berhasil membuat Jepang mengizinkan berdirinya Komisi Penyempurnaan Bahasa Indonesia. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
MasaPemerintahan penjajah Belanda. Masuknya belanda ke indonesia juga sebagai akhir dari masa penjajahan bangsa Portugis (Penjajahan Portugis Berakhir pada 1602). Cornelius de Houtman memimpin Belanda masuk ke Indonesia melalui Banten. Pada tahun 1602 Belanda mendirikan Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Banten karena ingin menguasai
› Perang lawan Covid-19, kini tengah berjalan. Sejarah dan pengalaman bangsa Indonesia mampu mengusir penjajahan tersebut. Dengan analogi sejarah dan pengalaman itu, bangsa Indonesia yakin bisa menang melawan Covid-19. OlehCyprianus Anto Saptowalyono 7 menit baca TANGKAPAN LAYAR KANAL YOUTUBE HEBITREN OFFICIAL Suasana istigasah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan ke-76 RI yang digelar Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Hebitren secara daring, Minggu 8/8/2021.Berikhtiar dan berdoa adalah hal yang mesti dilakukan oleh seluruh umat manusia, tak terkecuali di saat menghadapi musibah. Tanggung jawab dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat bernilai penting menghadapi masalah. Hal ini dibuktikan di saat Indonesia mampu melawan penjajah dan meraih kemerdekaan dahulu. Hal sama pun diperlukan di saat bangsa Indonesia sekarang tengah menghadapi cekaman pandemi Covid-19 yang melanda bumi dan negeri ini serta di seluruh antara lain mutiara hikmah yang dapat dipetik pada Istighosah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia. Acara yang digelar Dewan Pengurus Pusat Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren Hebitren Indonesia dan dipusatkan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, dilaksanakan secara daring Minggu 8/8/2021 malam. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Menteri Agama KH Yaqut Cholil Qoumas, para ulama, Gubernur Bank Indonesia H Perry Warjiyo, Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum DPP Hebitren Indonesia KH Moh. Hasib Wahab Chasbullah.> Baca juga Pesantren Berpotensi Besar sebagai "Motor" Pemberdayaan EkonomiMengawali sambutannya, Wapres Amin menuturkan, dirinya berharap bahwa selain sebagai pusat pendidikan dan pusat dakwah, pesantren juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Allah membuat, menciptakan kamu dari bumi. Menumbuhkan kamu dari bumi. Dan, Allah juga memerintahkan kamu semua untuk memakmurkan bumi. Memakmurkan dunia ini,” katanya di awal LAYAR KANAL YOUTUBE HEBITREN OFFICIAL Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan pada Istigasah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan ke-76 RI yang digelar Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Hebitren secara daring, Minggu 8/8/2021.“Allah membuat, menciptakan kamu dari bumi. Menumbuhkan kamu dari bumi. Dan, Allah juga memerintahkan kamu semua untuk memakmurkan bumi. Memakmurkan dunia ini” Wakil Presiden Ma'ruf AminUntuk itu, Wapres Amin melanjutkan, kita semua tentu harus membangun serta menggali kunci-kunci dan sebab-sebab kehidupan. Hal ini termasuk melalui pengembangan ekonomi dengan semua sektornya, baik pertanian, pertukangan, peternakan, industri, pertambangan, dan sebagainya. Tugas kita untuk membangun dan mengembangkan hal tersebut, pengembangan ekonomi bukan sekadar kebutuhan tetapi juga berkaitan dengan masalah agama yang sesuai syariah. “Oleh karena itu kita sekarang sedang mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Dan kita harapkan, dengan bangkit dan munculnya Hebintren, pengembangan ekonomi pesantren akan menjadi lebih kuat,” ujar Wapres Amin menuturkan bahwa saat ini seluruh dunia, termasuk Indonesia, sedang menghadapi tantangan berat, yaitu Covid-19. Pandemi Covid-19 berdampak ke aspek kesehatan, sosial, ekonomi, dan aspek lainnya. Ada harapan pandemi Covid-19 ini akan segera berlalu dengan segala daya upaya TAMBUNAN Sebelum menerima vaksin Covid-19, warga dicek terlebih dahulu kondisi kesehatannya oleh petugas medis dalam kegiatan vaksinasi massal di Gelanggang Olahraga Kotabaru, Jambi, Sabtu 7/8/2021.Untuk menghadapi dan merespons Covid-19 ini orang beriman harus berpijak dan berpedoman pada pendidikan keimanan yang dituntunkan Allah SWT dan diajarkan Nabi Muhammad SAW serta para ulama. Setidaknya, ada beberapa hal yang menurut Wapres diperlukan untuk menghadapi dan merespons Covid-19.>Baca juga Wapres Amin Tanggulangi Covid-19 di Jabodetabek secara TerintegrasiPertama, Covid-19 dan juga musibah-musibah yang lain sebenarnya merupakan cobaan Allah. Hal ini karena sejak Allah menjadikan manusia ini sudah dinyatakan akan memberikan cobaan dan ujian. “Kehidupan di dunia ini adalah kehidupan tempat kita akan mengalami ujian. Jangan berharap kita lepas dari ujian-ujian itu,” kata Wapres ulama mengibaratkan kehidupan di dunia ini adalah tempat kita berlalu, yakni dari tempat yang penuh dengan ujian-ujian menuju tempat menetap yang penuh dengan balasan Allah SWT. Di titik ini, terletak arti penting kesabaran ketika menghadapi musibah. Bersyukur dan bersabar pun bernilai penting saat kita memperoleh kebahagiaan atau NURELDINE Muslim pilgrims pray near Mount Arafat, also known as Jabal al-Rahma Mount of Mercy, southeast of the holy city of Mecca, during the climax of the Hajj pilgrimage amid the COVID-19 pandemic, on July 19, 2021. - Muslim pilgrims gnearhered near Mount Arafnear on Monday in the high point of this year's hajj, being held in downsized form and under coronavirus restrictions for the second year running. Just 60,000 people, all citizens or residents of Saudi Arabia, have been selected to take part in this year's hajj, with foreign pilgrims again barred. Photo by Fayez Nureldine / AFPKedua, sabar tidak berarti diam. Kita semua diperintahkan untuk menjaga diri dan berobat kalau sakit. Masalah penanganan Covid-19, seperti dilakukan pemerintah dengan anjurannya untuk mematuhi protokol kesehatan, pengujian, penelusuran, dan vaksinasi pada hakekatnya adalah upaya menjaga diri dan kehidupan.> Baca juga Wapres Ma'ruf Amin Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19Upaya menjaga diri bukan hanya masalah kesehatan tetapi juga masalah keagamaan. Menjaga diri merupakan kewajiban agama. Menjaga diri adalah salah satu tujuan besar dari tujuan syariah. Syekh Nawawi al-Bantani mengatakan adalah wajib untuk menjaga diri dari bahaya yang akan datang.“Oleh karena itu, berobat, menjaga diri dari wabah, itu suatu kewajiban. Karena itu menjaga diri juga bukan semata masalah kesehatan, tetapi juga masalah agama, sesuai dengan syariah, bersifat upaya perlindungan diri, dan upaya menjaga diri,” ujar Wapres SRI ASTUTI Salah satu pekerja mengikuti vaksinasi Covid-19 secara massal yang diberikan gratis oleh Pemprov Jatim di pabrik Maspion, Sidoarjo, Sabtu 7/8/2021Wapres Amin menuturkan adalah benar dari sisi akidah ketika kita semua harus pasrah pada ketentuan Allah. Segala sesuatu dan ketentuan apa pun memang datang dari Allah. Tetapi, melakukan upaya dan ikhtiar juga merupakan bagian dari yang diperintahkan Allah kepada manusia. “Oleh karena itu di satu sisi kita harus berjuang, menjaga diri, dan mengobati kalau sakit karena itu memang perintah Allah. Tapi di sisi lain, kita juga pasrah dengan ketentuan Allah SWT,” jawab kebangsaanUpaya pemerintah menjaga bangsa juga merupakan bagian dari tanggung jawab kenegaraan. Tanggung jawab kenegaraan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua, termasuk para ulama. Dengan demikian, ada dua tanggung jawab yang mesti dilakukan dalam penanggulangan pandemi Covid-19, yakni tanggung jawab kebangsaan sekaligus tanggung jawab dua tanggung jawab yang mesti dilakukan dalam penanggulangan pandemi Covid-19, yakni tanggung jawab kebangsaan sekaligus tanggung jawab keagamaan. Wapres Ma'ruf AminMelalui istigasah, umat diajak berdoa memohon pertolongan kepada Allah. “Hal ini karena ketika kita menghadapi suatu masalah, kita harus meniti dan menanya; itu dari mana musibah datang? Siapa yang membuat musibah ini? Pasti jawabnya semua yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah,” kata Wapres Amin Warga bergotong royong memasang umbul umbul untuk memeriahkan HUT RI ke 76 di perumahan di kawasan Larangan, Kota Tangerang, Banten, Minggu 8/8/2021. Warga bersepakat untuk tidak menyelenggarakan perlombaan untuk memeriahkan hari Kemerdekaan untuk menghindari kerumunan warga sebagai langkah antisipasi penularan itu, jika umat ingin terbebas dari masalah maka harus memintanya kepada Allah. Hal ini bukan karena kita tidak sabar sebab tidak mau menerima musibah. Sebab, kita menjadi berdosa kepada Allah kalau tidak mau menerima musibah. “Allah berfirman Kalau tidak rida kepada ketentuan-Ku, tidak sabar menerima cobaan-Ku, tidak syukur menerima nikmat-Ku, silahkan cari langit selain langit-Ku dan silahkan cari Tuhan selain Aku,” ujar Wapres Amin menuturkan, kita berdoa kepada Allah karena khawatir tidak kuat kalau terlalu lama ditimpa musibah. Kita berdoa kepada Allah agar jangan menimpakan kepada kita musibah yang tidak dapat terpikulkan. “Oleh karena itu kita mohon kepada Allah agar musibah ini segera diangkat. Karena berdoa itu adalah perintah Allah SWT. Tetapi, di dalam masalah ijabah, itu adalah hak prerogatif Allah,” hal itu, lanjut Wapres Amin, setelah beristigasah kita menunggu. Allah akan memberikan menurut apa yang dipilih Allah, bukan seperti yang dipilih manusia. “Dalam waktu yang juga dikehendaki oleh Allah, bukan pada waktu yang engkau kehendaki. Jadi, berdoa adalah wajib. Urusan ijabah adalah urusan Allah. Menunggu itu juga ibadah,” kata Wapres HELABUMI Suasana lengang di kawasan pertokoan di Masyestik, Jakarta Selatan, saat masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat PPKM level 4, Senin 2/8/2021. PPKM darurat di Jawa-Bali yang kemudian diubah menjadi PPKM level 4 sudah berlangsung selama satu bulan. Kebijakan membatasi mobilitas warga untuk mengendalikan penularan Covid-19 tersebut membuat sektor perekonomian masih terus tertekan. KOMPAS/RADITYA HELABUMI 02-08-2021Jika Indonesia sehat, tambah Wapres Amin, maka ekonominya tentu juga akan bangkit. Hal ini akan bisa dicapai apabila seluruh masyarakat Indonesia mematuhi aturan-aturan pemerintah dalam rangka pengendalian Covid-19 di negeri ini. “Dan kemudian kita akan jadikan, sesudah itu, momentum untuk kebangkitan ekonomi nasional,” katanya berjuangMenag Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya menuturkan, melalui doa bersama dan refleksi kemerdekaan ke-76 RI tersebut diharapkan kita semua bisa bahu membahu, bekerja sama, untuk menyukseskan kebijakan pemerintah menghadapi pandemi Covid-19. “Sebagaimana dulu para pahlawan berjuang dalam merebut kemerdekaan dari kolonial, maka hari ini mari kita sama-sama berjihad melawan wabah,” LAYAR KANAL YOUTUBE HEBITREN OFFICIAL Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan pada Istigasah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan ke-76 RI yang digelar Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Hebitren secara daring, Minggu 8/8/2021.Menag Yaqut menuturkan jihad ekonomi dapat diwujudkan dengan membantu mereka yang lemah dan membutuhkan uluran tangan, terutama yang terdampak Covid-19 secara langsung. Jihad ilmu dapat dilakukan dengan mengedukasi dan memberikan literasi kepada masyarakat bahwa wabah Covid-19 adalah sesuatu yang nyata sehingga semua mesti waspada. Melalui upaya tersebut masyarakat dapat selalu menaati peraturan dan tidak mudah pula termakan hoaks atau berita bohong dan fitnah.> Baca juga Wapres Amin Jurnalis Ujung Tombak Penyampai Informasi Covid-19Jihad dapat pula dilakukan dengan menahan diri tetap berada di rumah. Apabila terpaksa harus keluar rumah, semua mesti menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19. Jihad dapat dilakukan dengan melawan dorongan nafsu negatif seperti sifat individualistik, eksklusif, ekstremitas, antidialog, dan sifat-sifat buruk lainnya. “Dalam suasana pandemi Covid-19 ini tentu dibutuhkan rasa kebersamaan dan empati antara kita semua,” papar Menag Yaqut suasana pandemi Covid-19 ini tentu dibutuhkan rasa kebersamaan dan empati antara kita semua. Menag Yaqut Cholil QoumasRefleksi sejarah perjuanganKH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha saat menyampaikan tausiyah terkait refleksi kemerdekaan RI juga menuturkan, antara lain, ada banyak catatan sejarah bahwa kita pernah sukses menghadapi penjajah di saat masyarakat berada dalam segala kesederhanaannya. Hal yang menjadikan kuat adalah dimilikinya mental bahwa kita semua bertanggung jawab terhadap proses sosial, yakni dalam hal ini proses kemerdekaan serta proses berbangsa dan LAYAR KANAL YOUTUBE HEBITREN OFFICIAL KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha saat menyampaikan tausiyah terkait refleksi kemerdekaan RI saat pandemi pada Istigasah Nasional dan Refleksi Kemerdekaan ke-76 RI yang digelar Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Hebitren secara daring, Minggu 8/8/2021.“Mental menjaga, mental memberi, dan mental bertanggung jawab ini yang menjaga kita. Sehingga dulu para TNI, para pejuang, itu di kampung-kampung dikasih ketela, dikasih gembili, dikasih uwi sejenis umbi bisa makan. Gara-gara punya mental memberi ini bangsa kita merdeka,” kata Gus menjaga, mental memberi, dan mental bertanggung jawab ini yang menjaga kita. Gara-gara punya mental memberi ini bangsa kita merdeka.Gus BahaGus Baha menuturkan masalah bangsa, termasuk masalah pandemi Covid-19, adalah masalah bersama. Penyelesaian masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah. “Hal ini karena dalam Islam diajarkan siapa pun yang punya kemampuan ikut membantu, ya, wajib membantu. Jadi, ukurannya itu siapa pun yang mampu, bukan hanya yang sedang bertugas,” Baha dengan sederhana mengilustrasikannya dengan sebuah contoh. Ketika ada orang yang akan tenggelam, maka orang yang berada di dekatnya dan mampu membantu harus segera membantu orang tersebut agar tidak tenggelam tanpa perlu menunggu dulu datangnya tim SAR atau regu pencari dan penyelamat.
Indonesiayaitu salah satunya dalam peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Kiai Abbas pula mengajarkan bela diri terhadap para santri maupun masyarakat guna melawan para penjajah, dan menjalankan tradisi haul almarhumin warga 8. Seluruh Dosen Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, dan segenap Tata Usaha Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. 9
Perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah sudah berlangsung cukup lama sejak masa kerkerajaan. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa pada abad ke-16 awalnya hanya untuk berdagang rempah-rempah dan disambut baik. Namum lama-lama mereka menerapkan kolonialisme dan imperalisme yang ingin menguasai pada masa itu Indonesia merupakan negara penghasil rempah-rempah di dunia yang dimiliki nilai jual tinggi. Sehingga muncul perlawanan kepada negara penjajah di berbagai daerah. Kondisi tersebut berlangsung cukup lama sebelumnya akhirya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Hanya saja perjuangan yang dilakukan di berbagai daerah mengalami kegagalan dan mampu juga Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional Faktor kegagalan Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, sebelum abad ke-20 perjuaangan dan perlawanan bangsa Indonesia masih mengalami kegagalan dalam mengusir penjajahan. Ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan, yakni Perjuangan bersifat lokal atau kedaerahan tidak secara serentak. Secara fisik menggunakan senjata tradisional, seperti bambu runcing, golok, atau senjata tradisional lainnya. Sehingga kalah dalam persenjataan. Dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik, seperti tokoh agama, atau bangsawan. Bersifat sporadis atau musiman. Efektifnya politik adu domba devide et impera. Perlawanan tersebut tidak menampakan hasilnya. Bahkan selalu gagal dan dapat diberantas oleh penjajah. Pada waktu itu mereka berjuang bukan untuk Indonesia merdeka. Tapi bagaimana cara untuk mengusir penjajah dari daerahnya. Gayabaru menurut ajaran Islam dalam waktu singkat memberi warna pada setiap kerajaan yang lahir dihampir seluruh negeri, menyambut kedatangan penjajah-penjajah dari ras putih. Adalah telah menjadi keharusan dan kenyataan sejara, yang bangsa Indonesia di bawah raja-raja pemeluk Islam, harus menghadapi penjajahan, memberikan nama-nama pemimpin - Kedatangan penjajah di Nusantara menyebawa sengsara dan belenggu bagi bangsa Indonesia. Hal ini yang kemudian memicu terjadinya perlawanan untuk mengusir penjajah. Pada masa perjuangan, perlawanan yang dilakukan rakyat pribumi terhadap kaum penjajah masih berbentuk perlawanan perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia berlangsung pada abad ke-19. Pada abad ini, seluruh daerah di Indonesia menentang pemerintah kolonial. Lantas, apa upaya pemerintah kolonial meredam perlawanan daerah?Baca juga Devide et Impera Asal-usul dan Upaya-upayanya di Nusantara Devide et Impera Devide et Impera adalah politik pecah belah atau adu domba yang diterapkan pemerintah kolonial di Indonesia. Strategi politik adu domba ini sendiri dipopulerkan oleh Julius Caesar dalam upaya membangun Kekaisaran Romawi. Setelah Belanda datang ke Indonesia, mereka mempraktikkan politik devide et impera dengan tujuan memecah belah sebuah kelompok menjadi lebih kecil sehingga lebih mudah ditaklukkan. Biasanya, langkah awal yang dilakukan pemerintah kolonial dalam menerapkan politik devide et impera adalah dengan make friends and create common enemy.
DibawahBelanda, banyak hal yang dilakukan dalam menjajah Indonesia. Hal tersebut seperti kerja rodi, tanam paksa, monopoli perdagangan oleh Belanda dan banyak hal lainnya. Selain itu diskriminasi rasial pun menambah ketegangan antara penjajah dan rakyat. Hal ini menyebabkan penderitaan pada rakyat Indonesia dan berusaha untuk melakukan perlawanan.
Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah? Jawaban Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah dengan melakukan perlawanan dan pertempuan di berbagai daerah sejak tahun 1945-1950 antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda yang dibantu oleh pasukan Inggris. Di atas adalah bagian dari kunci jawaban tema 2 kelas 4 halaman 44, 45, 46, 48, 49 dan 50 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018. Kunci jawaban ini sebagai panduan untuk orang tua saat mendampingi anak belajar di rumah. Berikut Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Hal 44, 45, 46, 48, 49 & 50 Kunci Jawaban Halaman 44 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia ternyata masih terus berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari gangguan bangsa asing yang datang, seperti dari Pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda kembali datang ke tanah air. Kedatangan ini disambut dengan berbagai bentuk perlawanan oleh bangsa Indonesia. Sehingga sejak tahun 1945-1950 telah terjadi berbagai macam pertempuran di berbagai daerah antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda yang dibantu oleh pasukan Inggris. Bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah? JawabanDengan melakukan perlawanan dan pertempuan di berbagai daerah sejak tahun 1945-1950 antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda yang dibantu oleh pasukan Inggris. Baca juga Ciri-ciri Hewan dan Habitatnya, Jawaban Buku Tema 2 Kelas 6 Halaman 48, 49, 50 Kunci Jawaban Halaman 45 Pertempuran Surabaya Pada tanggal 25 Oktober 1945, tentara Sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Mallaby. Tanggal 27-30 Oktober 1945, terjadi kontak senjata antara para pemuda Indonesia dengan pasukan Inggris. Dalam pertempuran ini, pasukan Inggris dapat dipukul mundur. Bahkan, puncak dari pertempuran tersebut adalah terbunuhnya pemimpin pasukan Inggris, Brigadir Jendral Mallaby. Pada tanggal 9 November 1945, Inggris mengeluarkan ultimatum yang berisi "semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan". tS1EPS.
  • 5ej9y5o828.pages.dev/320
  • 5ej9y5o828.pages.dev/75
  • 5ej9y5o828.pages.dev/67
  • 5ej9y5o828.pages.dev/378
  • 5ej9y5o828.pages.dev/302
  • 5ej9y5o828.pages.dev/215
  • 5ej9y5o828.pages.dev/87
  • 5ej9y5o828.pages.dev/375
  • 5ej9y5o828.pages.dev/188
  • bagaimana upaya segenap rakyat indonesia dalam melawan para penjajah